Kehilangan gigi atau yang dalam masyarakat lebih
dikenal dengan “gigi ompong”, merupakan suatu keadaan yang sering ditemukan di
mana saja. Tidak sedikit orang yang kehilangan giginya, baik itu gigi depan
ataupun gigi belakang, kehilangan sebagian ataupun seluruh gigi. Kebanyakan
masyarakat menganggap sepele hal tersebut sampai pada akhirnya sadar ketika
menemui masalah dalam rongga mulutnya. Sebagian lagi tahu akibat kehilangan
gigi, tetapi karena berpikir hanya kehilangan gigi belakang dan tidak
mengganggu penampilan, maka keadaan itu dibiarkan saja.
Gigi yang telah dicabut sebaiknya diganti dengan
menggunakan gigitiruan atau gigi palsu sebelum menimbulkan masalah lebih
lanjut. Jangan pernah berpikir setelah gigi yang bermasalah dicabut, maka semua
perkara akan beres. Mungkin untuk jangka pendek belum menimbulkan masalah,
tetapi dalam jangka panjang kehilangan gigi tanpa penggantian dengan gigi palsu
akan menyebabkan beberapa masalah antara lain:
1. Memengaruhi proses pengunyahan. Orang yang
kehilangan gigi akan lebih banyak mengalami kesulitan mengunyah dan menyebabkan
seseorang memilih-milih makanan yang lebih mudah dikunyah atau makanan lunak
2. Memengaruhi nutrisi. Seseorang yang mengalami
kehilangan gigi cenderung akan merubah pola diet dengan mengkonsumsi makanan
lunak atau telah diolah yang notabene memiliki kandungan lemak dan kolesterol
yang cukup tinggi dan bisa jadi kurang mengandung vitamin serta mineral
sehingga akan berpengaruh kepada kesehatan seseorang secara keseluruhan
3. Memengaruhi penampilan seseorang terutama kehilangan
gigi depan. Selain itu, kehilangan semua gigi akan menyebabkan perubahan pada
wajah karena pipi akan nampak cekung atau kempot, bibir kelihatan menipis
sehingga terlihat lebih tua
4. Kehilangan gigi kemungkinan besar akan membuat
seseorang mengalami kesulitan berbicara atau mengucapkan kata-kata
5. Gigi lawan/antagonis akan turun ke arah ruang bekas
pencabutan atau istilah kedokteran gigi disebut ekstrusi sehingga gigi terlihat
memanjang
6. Miringnya gigi yang bersebelahan ke ruang kosong
bekas pencabutan (tipping) dan dapat
menyebabkan gigi menjadi jarang atau menghasilkan celah antara gigi-gigi yang
masih tersisa.
7. Akibat ekstrusi gigi antagonis dan gigi sebelah tipping, akan menyebabkan perubahan pola
gigitan yang pada akhirnya terjadi kerusakan sendi rahang (Temporo Mandibular Joint/TMJ) dan akhirnya mengalami gangguan
ketika akan membuka atau menutup mulut.
8. Menimbulkan dampak psikologis terutama seseorang
yang mengalami kehilangan gigi depan. Mereka menjadi kurang percaya diri untuk
berbicara terlebih lagi jika mendapat ejekan orang di sekelilingnya.
Sedemikian banyak masalah yang ditimbulkan akibat
kehilangan gigi. Jadi bagi yang sudah mengalami kehilangan gigi, segera untuk
menggantikan gigi yang hilang tersebut. Sedangkan yang belum mengalami
kehilangan gigi, rawatlah gigi Anda dengan sebaik-baiknya agar gigi tidak
tanggal dan menyebabkan lebih banyak masalah lagi.
Tidak ada komentar
Posting Komentar