Setelah di blog lalu sudah dibahas mengenai poket periodontal, maka kali ini akan dibahas perawatan poket periodontal dengan kuretase. Kuretase merupakan salah satu jenis bedah periodontal.
TAHAP-TAHAP PERAWATAN
Tahap sebelum perawatan Kuretase
1. Pengisian rekam
medik bagian Periodontologi dan dokumentasi sebelum perawatan. Tindakan perawatan sebelum kuretase yaitu skeling RA&RB.
2. Satu minggu kemudian dilakukan evaluasi pasca skeling/kontrol. Pada tahap ini ditinjau kembali poket periodontal dengan menggunakan probe periodontal. Jika hasilnya tidak terjadi penurunan poket atau kedalaman poket berkurang tetapi masih lebih dari 3 mm, maka diindikasikan untuk dilakukan prosedur kuretase.
1. Mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan yaitu:
a. Masker,
Handscoen, penutup dada (celemek)
b. Diagnostik
Set (Kaca Mulut, Sonde, Eskavator, Pinset
c. Nierbekken +
Dappen Glass
d. Glass
Lab + semen spatel e. Tampon + Kapas + Alkohol 70%
f. Cotton
Roll dan Cotton Pellet
g. Periodontal
pek
h. Pehacaine
+ Syringe Disposable 3 CC & 5 CC
i. Povidone
iodine
j. Larutan
NaCl fisiologis 0,9 % untuk irigasi +
Aquadest
k. Vaselin
l. Kuret Gracey. Pembahasan tentang Kuret Gracey lihat di tulisan lainnya ya.
2. Desinfeksi pada area anestesi dengan Povidone iodine dengan gerakan memutar/sirkuler dari
dalam (tempat penusukan) ke luar, bukan dari luar ke dalam.
3. Anestesi infiltrasi
4. Masukkan kuret sejajar sumbu gigi, mata pisau menghadap gingiva yang merupakan dinding
poket ke dasar poket. Alat kuret ditarik ke arah oklusal untuk buang jaringan nekrotik, inflamasi &
granulasi.
Pada penatalaksanaannya kuretase dapat dilakukan dalam 2 tahap :
Kuretase
gingiva : Membuang jaringan yang rusak,
jaringan granulasi pada gingiva yang merupakan dinding dari poket. Pada tahap
ini perlu dilakukan secara hati-hati agar gingiva tidak rusak atau sobek.
Kuretase
subgingiva : Menghilangkan epithelial attachment dengan jalan
memasukkan kuret di bagian apeks dari epithelial attachment sehingga terjadi
luka baru (blood clot).
5. Setelah dirasakan permukaan antara gingiva dan gigi sudah halus dan terlihat darah yang keluar pada saat kuretase sudah mulai berubah warna dari merah gelap (mengandung jaringan yang nekrosis) menjadi merah terang (mengandung jaringan sehat) berarti proses kuretase sudah bisa dihentikan sehingga dapat diteruskan dengan pembersihan daerah kerja.
6.
Pembersihan daerah
kerja dengan melakukan irigasi dengan larutan NaCl fisiologis 0,9 % & bilas
dengan Aquadest sampai bersih untuk menyingkirkan sisa-sisa debris, jaringan
nekrotik pada saat kuretase.
7. Daerah operasi dibersihkan dan dikeringkan dengan tampon steril.
8. Gingiva diadaptasikan
ke permukaan gigi dengan cara menekan gusi ke arah gigi dengan jari selama 1-3
menit.
9. Pek periodontal kemudian
diaduk di atas glass slab sampai diperoleh konsistensi dempul kemudian
diaplikasikan ke daerah operasi dengan tangan yang diolesi dengan vaselin. Pek periodontal diaplikasikan di bawah batas jaringan bergerak dan tidak bergerak (muccobukal fold).
10. Instruksi yang dilakukan post-kuretase
:
Hindari makanan yang dapat merangsang
perdarahan seperti makanan panas
Dianjurkan untuk tidak makan kurang lebih 1
jam setelah prosedur kuretase
Jangan berkumur terlalu keras
Menjaga
kebersihan gigi dan mulut dengan menyikat gigi secara teratur kecuali daerah
post-kuretase.
Daerah post-kuretase tidak boleh dimainkan dengan lidah, tangan, atau digunakan untuk mengunyah
Daerah post-kuretase tidak boleh dimainkan dengan lidah, tangan, atau digunakan untuk mengunyah
Gunakan
obat kumur mengandung antiseptik 2x sehari untuk mengontrol plak
Jika
terjadi perdarahan segera hubungi operator atau dokter gigi terdekat
11. Resep
R/ Amoxcicillin
taps 500 mg No: XV
∫ 3 dd 1 pc
R/ Mefinal caps 500 mg No: X
∫ 3 dd 1 pc p.r.n
R/ Betadine Gargle fl. No: I
∫ U.c
R/ Zegase Tab No: VI
∫ 1 dd 1
12. Kontrol satu minggu kemudian. Pada tahap ini pek periodontal dilepas dan dilakukan pemeriksaan keadaan gingiva. Debris dan kalkulus dibersihkan jika terdapat debris atau kalkulus dan diirigasi dengan larutan saline tetapi tanpa melakukan probing karena akan mengganggu proses penyembuhan gingiva (pembentukan new attachment). Probing setelah kuretase baru dapat dilakukan minimal 6 minggu setelah kuretase sampai new attachment terbentuk. Kuretase pada regio anterior terutama anterior rahang atas sedapat mungkin dihindari karena setelah melakukan kuretase, risiko shrinkage gingiva yang menyebabkan resesi sangat tinggi yang pada akhirnya akan memengaruhi estetik pasien. Pada regio anterior, dapat diandalkan dengan melakukan prosedur skeling dan root planing yang benar-benar bersih.
12. Kontrol satu minggu kemudian. Pada tahap ini pek periodontal dilepas dan dilakukan pemeriksaan keadaan gingiva. Debris dan kalkulus dibersihkan jika terdapat debris atau kalkulus dan diirigasi dengan larutan saline tetapi tanpa melakukan probing karena akan mengganggu proses penyembuhan gingiva (pembentukan new attachment). Probing setelah kuretase baru dapat dilakukan minimal 6 minggu setelah kuretase sampai new attachment terbentuk. Kuretase pada regio anterior terutama anterior rahang atas sedapat mungkin dihindari karena setelah melakukan kuretase, risiko shrinkage gingiva yang menyebabkan resesi sangat tinggi yang pada akhirnya akan memengaruhi estetik pasien. Pada regio anterior, dapat diandalkan dengan melakukan prosedur skeling dan root planing yang benar-benar bersih.
Acknowledgement
Kak Westy Anggrawanty, Junita Taher, Christine Birahim, Christman Parata, Cynthia Mandolang, Fadjri Wahab, Susan Pontororing
Tidak ada komentar
Posting Komentar