Aku ingin dunia melihatnya
Penulis : Juliatri
Sulawesi Utara merupakan provinsi di Indonesia yang terletak di ujung pulau berbentuk “K’ atau pulau Sulawesi. Provinsi yang beribukota Manado ini memiliki sejumlah destinasi pariwisata yang patut diperhitungkan di mata dunia.
Danau Linow, meskipun namanya tak setenar taman laut Bunaken, adalah salah satu destinasi
wisata unggulan di Sulawesi Utara tepatnya di dekat pembangkit listrik tenaga panas
bumi desa Lahendong, kecamatan Tomohon Selatan, kota Tomohon, Minahasa. Jarak dari kota Manado kurang lebih 40 km dengan waktu tempuh sekitar 1
jam 30 menit. Dalam keadaan macet dapat memakan waktu lebih lama.
Untuk mencapai lokasi ini, dapat diakses dengan menggunakan kendaraan pribadi atau carteran. Budget yang dikeluarkan jika hendak memakai mobil sewaan atau carteran berkisar dari Rp 250.000 - Rp 350.000 tergantung merk mobil, di luar bahan bakar dan pengemudi untuk penggunaan selama satu hari. Tidak disarankan memakai sarana angkutan umum karena tidak ada angkutan umum yang langsung menuju danau Linow. Angkutan umum maksimal hanya sampai di jalan poros menuju danau Linow, itupun harus bergonta-ganti kendaraan. Dari jalan poros menuju danau Linow masih harus melewati medan yang menanjak sekitar 600 meter. Jika hendak berjalan kaki, maka dijamin sesampainya di danau Linow sudah dalam keadaan lelah dan tentunya mengurangi kenikmatan menyaksikan danau Linow.
Untuk mencapai lokasi ini, dapat diakses dengan menggunakan kendaraan pribadi atau carteran. Budget yang dikeluarkan jika hendak memakai mobil sewaan atau carteran berkisar dari Rp 250.000 - Rp 350.000 tergantung merk mobil, di luar bahan bakar dan pengemudi untuk penggunaan selama satu hari. Tidak disarankan memakai sarana angkutan umum karena tidak ada angkutan umum yang langsung menuju danau Linow. Angkutan umum maksimal hanya sampai di jalan poros menuju danau Linow, itupun harus bergonta-ganti kendaraan. Dari jalan poros menuju danau Linow masih harus melewati medan yang menanjak sekitar 600 meter. Jika hendak berjalan kaki, maka dijamin sesampainya di danau Linow sudah dalam keadaan lelah dan tentunya mengurangi kenikmatan menyaksikan danau Linow.
Linow berasal dari kata “Lilinowan”
yang berarti tempat berkumpulnya air. Kata itu diambil dari bahasa salah satu
etnis di Minahasa yaitu bahasa Tombulu. Danau cantik ini sungguh memanjakan
mata setiap pengunjungnya karena memancarkan keindahan tiga warna yang dapat
berubah-ubah menjadi hijau, biru, dan kuning kecokelatan. Perubahan terjadi
karena pembiasan dan pantulan sinar matahari serta kandungan unsur belerang yang
tertimbun di dalam danau. Karena kandungan belerang yang cukup tinggi, begitu
memasuki kawasan ini, akan tercium aroma belerang yang sangat khas dan
menyengat hidung.
Tak hanya danaunya yang elok, tetapi keanekaragaman flora dan fauna dengan topografi berbukit-bukit di sekitar danau ini juga sangat menarik. Di sekeliling danau banyak ditumbuhi beragam jenis pohon cemara seperti cemara angin, cemara laut dan lain-lain dari ukuran kecil sampai besar. Bunga-bunga seperti bunga wedelia tidak ketinggalan menambah keindahan di sekitar danau. Kawanan itik benjut, burung madu sriganti, burung kuntul perak, burung pecuk ular asia dan capung ekor merah juga turut menemani wisatawan menikmati danau Linow yang menawan.
Danau Linow saat air berubah warna menjadi hijau, dikelilingi pohon cemara
yang menambah kesejukan sekitar danau. Foto: dokumentasi pribadi
Keindahan alam yang disuguhkan di
danau Linow ini berbeda pada pagi, siang, ataupun sore hari. Begitu juga saat
cuaca cerah, mendung, atau hujan. Tetapi setiap moment pastinya memberikan
keindahan dan keunikan tersendiri. Bagi aku yang sudah lima kali bertandang, pagi hari
merupakan waktu yang sempurna untuk menikmati keajaiban alam di tempat ini. Suasananya
yang masih sepi dan tenang sangat tepat untuk melepas penat dan kejenuhan.
Para wisatawan lokal dan mancanegara mengagumi cantiknya danau Linow
sambil menikmati makanan yang ditawarkan di kafe pinggir danau.
Foto: dokumentasi pribadi
Foto: dokumentasi pribadi
Kawasan wisata alam danau Linow sangat luas, mencapai 34 hektar. Tetapi tempat wisata yang dibangun di tepian danau Linow hanya ada beberapa. Di salah satu resort yang buka mulai pukul 10.00 WITA, harga tiket masuk ke danau Linow sebesar Rp 25.000 per orang yang dapat ditukar dengan secangkir teh, kopi hitam, atau kopi susu pada kafe yang terletak di tepian danau. Terdapat juga beragam menu lain yang ditawarkan, tetapi harus merogoh kocek tambahan. Untuk anak di bawah 5 tahun tidak dikenakan tiket masuk.
Tiket masuk diberikan di sini dan harus membayar Rp 25.000 per orang.
Foto: dokumentasi pribadi
Tidak usah kuatir soal tempat parkir kendaraan di resort ini, karena disediakan lahan parkir yang cukup luas.
Jadi tak perlu cemas tidak mendapat tempat. Foto: dokumentasi pribadi
Danau Linow dilihat dari Green Lake Linow tampak air danau
yang berwarna biru dan hijau kebiruan.
Foto: dokumentasi pribadi
Foto: dokumentasi pribadi
Salah satu penginapan di Green Lake Linow.
Foto: dokumentasi pribadi
Foto: dokumentasi pribadi
Sepasang kekasih (baca: aku sendiri heheheh) sedang mengabadikan foto prewedding
di sisi lain danau Linow. Foto: dokumentasi pribadi
Sesi pemotretan foto prewedding. Foto: dokumentasi pribadi
Danau Linow, siapa yang tidak terpukau akan kecantikannya. Tidak akan puas hati ke tempat ini hanya dengan satu kali bertandang. Suasana alamnya yang sejuk, danaunya yang indah, udaranya yang berbau khas belerang, dan pemandangan yang elok membuat hati ingin kembali ke sana. Jika hendak ke Manado Sulawesi Utara, jangan lewatkan untuk mampir ke surga kecil ini. Ia tak akan mengecewakanmu.
Para wisatawan menikmati keindahan danau Linow di kafe yang terletak di tepian danau.
Foto: dokumentasi pribadi
Tidak ada komentar
Posting Komentar